Menuntut ilmu wajib bagi setiap
muslim. Mempelajari ilmu agama tidak cukup hanya dengan membaca buku, namun
dengan belajar langsung kepada ulama-ulama, terutama ulama yang memiliki sanad
yang tidak terputus sampai kepada Rasulullah SAW. Bisa saja dengan hanya
membaca buku semangat untuk mengamalkan hanya sesaat, dibanding langsung
belajar kepada ulama. Ada beberapa keberkahan yang kita dapatkan ketika
menuntut ilmu langsung kepada ulama diantaranya Keberkahan karena kita
mendatanginya, keberkahan karena memegang kitab, keberkahan karena langsung memandang
ulamanya, bahkan terkhusus memandang ulama ini bahwa ulama-ulama kita
mengatakan ada dosa yang tidak bisa dihapuskan kecuali dengan memandang para
ulama, ada juga dosa yang tidak dapat dihapuskan kecuali dengan sulitnya
mencari nafkah.
Saya kurang setuju dengan kondisi
sekarang ini yang semakin maju, yang
bukan lagi murid mendatangi gurunya namun guru yang mendatangi muridnya, lantas
dimanakah keberkahan dalam menuntut ilmu itu lagi? Karena jauhnya atau sulitnya
perjalanan kita mencari ilmulah membuat kita semakin bersungguh-sungguh untuk
memahaminya. Maka tidak salah jika semangat kesungguhan itu tidak ada jika guru
yang mendatangi muridnya, karena sebenarnya yang membutuhkan ilmu sang muridkah
atau sang guru ?. hal ini seharusnya menjadi perhatian penting bagi orangtua2
kita saat ini dalam memberikan ilmu kepada anaknya.
Keadilan itu sangat penting dalam
kehidupan kita, adakah kita adil terhadap diri kita sendiri. Misal dalam porsi
menuntut ilmu agama dan dunia. Sudahkah kita menyeimbangkannya atau hanya
sekedar meluangkan waktu sejenak untuk ilmu agama. Pertanyaannya sudah berapa
kalikah kita luangkan waktu untuk hanya belajar ilmu agama dalam seminggu atau sebulan
? bagi anda siswa, mahasiswa maupun yang sudah bekerja. Silahkan jawab pada
diri masing-masing.